Breaking News

Law of Attraction Merubah Pikiranmu, Bukan Dunia Nyata

Fania Widia Astari

“Tak ada keinginan yang tak dapat kamu miliki. Bila kamu menerima pikiran bahwa kamu bisa melakukannya, maka semuanya bisa kamu lakukan.” 

-Robert Collier

Pernahkah kalian mendengar istilah Law of Attraction? Law of attraction bisa disebut juga dengan ‘Hukum Tarik Menarik’. Mungkin kalian pernah mendengar bahwa ketika Law of Attraction diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita bisa mendapatkan semua yang kita inginkan. Namun, apa sih Law of Attraction itu?

Law of Attraction adalah anggapan bahwa ketika seseorang fokus berpikir positif, maka akan menghasilkan hal yang positif pula (Rury Ahmad Sururie, 2022). Menurut Law of Attraction, kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Maksudnya yaitu apa yang kamu fokuskan adalah apa yang kamu tarik ke dalam hidupmu sendiri. Misalnya ketika seseorang bangun dalam keadaan murung atau agak kesal, maka sebenarnya orang tersebut sedang memancarkan getaran negatif. Lalu, setelah orang itu bangkit dari tempat tidurnya terjadilah rentetan kesialan, seperti kakinya tersandung, roti bakarnya hangus, lalu terjebak kemacetan. Situasi tersebut menggambarkan kerja Hukum Tarik-Menarik. Michael J. Losier (2007) dalam bukunya menyebutkan bahwa Hukum Ketertarikan akan merespons getaran apapun yang dipancarkan dengan mendatangkan getaran yang lebih banyak tak peduli apakah getaran itu positif atau negatif. Jadi, hukum ketertarikan hanyalah merespons getaran yang kamu pancarkan.

Rury Ahmad Sururie dalam bukunya menyebutkan tiga prinsip utama yang membentuk Law of Attraction, antara lain:

1.     Tarik Menarik (Like Attracts Like)

Like attracts Like adalah prinsip utama dari Law of Attraction. Menurut prinsip ini, suatu hal akan menarik hal lain yang serupa. Ketika kamu menginginkan sesuatu dan kamu memberinya energi positif, maka kamu akan selalu mendapatkan hal yang positif. Begitu pula sebaliknya.

2.     Alam Semesta tidak Menyukai Kekosongan (Nature Abhors a Vacuum)

Arti dari prinsip ini adalah bahwa tidak ada ruangan apa pun dalam semesta ini yang bisa tetap dalam kondisi kosong. Begitu pula pikiran kita. Law of Attraction membentuk gaya tarik-menarik antara alam semesta dan pikiran kita yang mengakibatkan pikiran kita akan selalu memiliki ruang untuk berpikir.

3.     Hiduplah di Hari Ini (The Present is Always Perfect)

Law of attraction mengatakan bahwa selalu ada hal yang bisa dilakukan untuk lebih menikmati hidup di hari ini. Jadi, fokuslah pada apa yang kamu hadapi saat ini. Jangan memikirkan hari esok, apalagi hari kemarin.

Namun, banyak juga yang menganggap bahwa Law of Attraction termasuk dalam pseudoscience atau ilmu semu yang merupakan sebuah pernyataan yang diklaim ilmiah tapi sebenarnya tidak mengikuti kaidah ilmiah yang benar.  Contohnya, dalam Law of Attraction dikatakan bahwa hal yang positif menarik hal yang positif pula dan begitupun sebaliknya.

Neil E. Farber, seorang ahli Pediatri, Anestesiologi dan psikologi positif juga menjelaskan bahwa Law of Attraction bisa membuat seseorang menyalahkan diri sendiri. Farber menulis di situs Psychology Today bahwa Law of Attraction menekankan respons terhadap energi yang dipancarkan. Jika kita berpikir negatif maka akan menghasilkan hal yang negatif pula. Ketika sesuatu yang buruk terjadi pada seseorang, maka itu merupakan kesalahan orang tersebut karena telah berpikiran negatif. Misalnya orang menderita penyakit kanker, maka dikatakan bahwa ia yang menyebabkan penyakit itu muncul karena ia berpikir negatif. Hal tersebut salah, karena suatu penyakit bisa saja muncul karena faktor genetik.

Jadi, karena Law of Attraction tidak terbukti secara ilmiah, maka kita juga harus lebih berhati-hati lagi dalam mempercayai hal tersebut. Meskipun Law of Attraction dianggap sebagai pseudoscience, bukan berarti kita tidak bisa menerapkannya untuk mengembangkan diri sendiri. Anggap saja law of attraction adalah bagian dari usaha seseorang dalam memberikan afirmasi pada diri sendiri dan memberikan sebuah pandangan positif terhadap kehidupan. Di sisi lain kita juga harus tetap menggunakan logika berfikir bahwa semua hal tidak bisa terjadi sesuai keinginan kita. Ada beberapa yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan diri dengan Law of Attraction, seperti:

1.     Menulis jurnal

2.     Membuat papan mood

3.     Menerima masa lalu

4.     Berlatih self-talk yang positif

5.     Memvisualisasikan ide-ide  

Penyunting: Mario Nathanael Silalahi


0 Komentar

© Copyright 2022 - LPM basic FMIPA UB