Breaking News

Mahasiswa UB Mewujudkan Gerakan Mandiri Pangan (KAMPA) Desa Melalui Produk Olahan Suweg

LPM basic FMIPA UB - Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil mewujudkan desa swasembada pangan di Desa Ngingit Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang dengan memanfaatkan potensi lokal yaitu tanaman suweg. Program swasembada pangan tersebut dinamakan Program Gerakan Mandiri Pangan (KAMPA).


Lima mahasiswa UB tersebut adalah Mochammad Yosi Pratikno, Yasma Aziza Ul Akrimah, Endryana Seftianingtyas, Siva Nur Alfia, dan Bayu Hangga Triyo Eko Putro  dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Dibawah bimbingan Dr. Dra. Ani Budi Astuti, M.Si., Yosi dan kawan-kawan berhasil menjadi salah satu dari tiga peraih pendanaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa skema bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Ristekdikti. Melalui program ini mereka juga berhasil memecahkan permasalahan yang ada di Desa Ngingit melalui potensi lokal berupa suweg.



Pelaksanaan program ini menggandeng kelompok Pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) yang berjumlah kurang lebih 30 orang di Desa Ngingit. Program KAMPA dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2022. Pelaksanaan program berupa sosialisasi program KAMPA dan pelatihan budidaya suweg, pelatihan pembuatan tepung suweg, pelatihan pembuatan cookies, mie, bakso, dan sereal dari tepung suweg, dan pelatihan pengemasan serta pemasaran produk olahan. Wujud dari swasembada pangan dalam program ini adalah pengalihan penggunaan tepung terigu dan kanji pada produk lokal tepung suweg. 


Produk olahan yang dibuat dengan tepung suweg memiliki keunggulan yaitu kandungan glikemik yang rendah. Seperti yang diketahui bahwa suweg merupakan tanaman yang memiliki potensi besar sebagai bahan pangan alternatif. Tanaman ini memiliki beberapa kandungan, seperti alkaloid, tanin, flavonoid, protein, asam amino, sterol dan terpenoid, karbohidrat, lemak, dan minyak. Selain itu, suweg juga memiliki kadar pati yang tinggi, yaitu sebesar 18,44% dengan kandungan kadar amiloprotein yang tinggi, yaitu sebesar 75,5%. Tanaman ini juga dapat bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit anemia, bronkitis, obat asma, obat disentri, dan dapat digunakan sebagai makanan pokok untuk penderita diabetes..


Dengan program ini selain dapat menjadikan Desa Ngingit sebagai desa swasembada pangan tetapi juga mewujudkan UMKM desa yang dikelola oleh ibu-ibu PKK. Program KAMPA juga akan dijadikan sebagai program keberlanjutan agar dapat membangun desa wisata suweg yang ikonis.


“Kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat karena biasanya suweg disini digunakan untuk perkedel dan gethuk saja, ternyata bisa dibuat tepung yang rendah glikemik sehingga apabila dijadikan sebagai olahan sehat yang bisa mencegah diabetes melitus,” ujar Ibu Lik Astutik selaku ketua PKK desa Ngingit. (es)

0 Komentar

© Copyright 2022 - LPM basic FMIPA UB