Seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB) tahun 2021 telah dilaksanakan pada bulan Maret hingga April kemarin. Dalam seleksi Pilmapres yang diikuti oleh beberapa mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 tersebut, telah ditetapkan beberapa perwakilan mawapres untuk mengikuti seleksi Mahasiswa Berprestasi tingkat Universitas Brawijaya (Mawapres-UB). Perwakilan FMIPA dalam Pilmapres tingkat Universitas adalah Muhammad Khadafi Kasim sebagai perwakilan dari angkatan 2018 dan Johanes Marulitua Nainggolan sebagai perwakilan dari angkatan 2019.
Nabila Almayda selaku ketua pelaksana Pilmapres 2021 dari jurusan Kimia FMIPA UB 2019 menjelaskan kepada redaksi bahwa tujuan diadakannya Pilmapres tingkat fakultas adalah dalam rangka meningkatkan daya kompetitif warga Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selain itu dia juga mengatakan bahwa Pilmapres ini diselenggarakan untuk memenuhi kewajiban setiap fakultas di Universitas Brawijaya untuk mengirimkan satu perwakilan dari masing-masing angkatan 2018 dan 2019. Hasil seleksi nantinya akan berkompetisi kembali untuk memperebutkan gelar Mawapres-UB dan berkesempatan menjadi perwakilan dalam seleksi mahasiswa berprestasi di tingkat nasional.
Pilmapres tahun ini memiliki beberapa rangkaian
seleksi. Seleksi tahap awal berupa pengumpulan berkas dan curriculum vitae (CV) peserta dengan aspek penilaian berupa
prestasi yang didapat selama menjadi mahasiswa serta organisasi yang telah diikuti.
Pada tahap ini terdapat 6 peserta yang lolos. Keenam peserta kemudian diikutkan
pada seleksi tahap kedua yakni pembuatan karya tulis ilmiah (KTI) pada tanggal
26 Maret hingga 10 April 2021. Selanjutnya KTI yang telah dibuat kemudian
dipresentasikan pada seleksi tahap akhir yang dilaksanakan pada tanggal 20
April 2021 kemarin.
Dari hasil Pilmapres 2021 ini telah terpilih 4 nama pemenang dan
dua
perwakilan untuk seleksi tingkat universitas tiap angkatan.
Nabila menjelaskan bahwa pertimbangan tahun ini terpilih dua Mawapres untuk
mewakili tiap fakultas merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak
universitas.
“Sepertinya itu ketentuan dari pihak universitas bahwa
diminta untuk mengirimkan
perwakilan dari 2019 satu orang dan 2018 satu orang”, Ujar Nabila kepada penulis.
Untuk menyukseskan Pilmapres 2021 tentunya
membutuhkan tenaga dari banyak pihak, salah satunya panitia. Dalam hal ini
Dekanat meminta bantuan kepada RITMA untuk menjadi panitia yang memastikan
proses Pilmapres 2021 dapat berjalan dengan baik. Panitia Pilmapres terdiri
dari anggota RITMA divisi competition dengan tugas berkaitan dengan data-data peserta yang mengikuti,
sementara untuk proses penyeleksian tetap dilakukan oleh pihak dekanat
sendiri.
Sebagai ketua pelaksana, Nabila menyarankan bagi calon peserta Pilmapres tahun berikutnya agar tidak hanya bergantung pada nilai indeks penilaian kumulatif (IPK) yang tinggi. Peserta Pilmapres harus aktif di berbagai bidang seperti organisasi, prestasi non akademik, dan lain-lain. Penilaian pilmapres bukan hanya dari nilai IPK, melainkan juga dari berbagai keahlian di bidang lain yang telah disebutkan sebelumnya. Nabila berharap mahasiswa yang ingin mengikuti acara Pilmapres dapat menguasai beberapa bidang keahlian sekaligus. (sbm/nai)
0 Komentar