Breaking News

Resensi Film: The Last Princess

 


Judul                : The Last Princess

Sutradara         : Hur Jin Ho

Penulis             : Hur Jin-ho, Lee Han-eol, Seo Yoo-min

Pemeran           : Son Ye-jin, Park Hae-il

Tanggal Rilis    : 3 Agustus 2016

Bahasa             : Korea

Durasi              : 127 menit

            The last Princess atau dalam judul Koreanya “Deokhye Ongju” adalah film garapan sutradara Hur Jin-ho dengan tema drama sejarah Korea Selatan yang mengangkat kisah dari seorang putri terakhir dari Dinasti Joseon, Putri Deokhye. Saat perilisannya pada tahun 2016 film ini menarik banyak perhatian dari masyarakat karena dibintangi oleh aktris dan aktor ternama Korea Selatan yaitu Son Ye-jin yang berperan sebagai Putri Deokhye ketika dewasa dan masih banyak lagi bintang lainnya seperti Park Hae-il, Ra Mi ran, dan Kim So hyun. Selain itu alur cerita juga sedikit diubah agar cerita menjadi lebih menarik dan dramatis.

Film ini dimulai dengan kehidupan putri terakhir dari Dinasti Joseon yakni Putri Deokye. Putri Deokhye adalah putri dari Kaisar Gojong dan selirnya Gui-in. Dia besar ketika Jepang sudah menguasai Korea. Dikisahkan pada tahun 1925 Korea dikuasai oleh tentara Jepang. Pada saat usianya yang ke 13 tahun Putri Deokhye dipaksa oleh pemerintah Jepang untuk pindah dan melanjutkan pendidikannya di Jepang ditemani oleh pelayan setianya. Tujuannya adalah agar kerajaan korea tidak memiliki penerus sehingga korea semakin mudah untuk dikuasai. Hal ini menjadi sebuah langkah yang memulai rasa kekecewaan yang tak ada habisnya, harapan dan impian yang tidak terpenuhi, serta kesedihan yang mendalam dialami oleh sang putri

Setelah menyelesaikan pendidikannya, sang putri ingin pulang kembali ke Negara asalnya namun kepulangannya ke Korea justru dihalangi oleh pemerintah Korea yang memihak pada pemerintah Jepang. Karena Putri Deokhye yang tidak kunjung pulang ke Negara asalnya selama beberapa dekade membuat warga Korea perlahan-lahan melupakan sosok Sang Putri Deokhye. Hingga akhirnya seorang tentara Jepang Kim Jang han yang juga teman masa kecil sang putri diam-diam membentuk gerakan kemerdekaan Korea dan menyusun rencana untuk membawa kembali Putri Deokhye ke tanah kelahirannya. Tentu saja ini bukanlah perjuangan yang  mudah. Dalam film ini  Kim Jae-han adalah tokoh tambahan atau fiksi.

Film ini dibuat berdasarkan novel dengan judul Princess Deokhe karya Kwon Bi-young pada tahun 2009. Emosi penonton sangat dipermainkan, begitu banyak adegan film yang menyentuh hati dan menguras air mata. Bagian fiksi dari novel ini juga tersampaikan dengan apik di dalam film, mencakup beberapa karakter tambahan yang perannya menambah drama, air mata , aksi serta kegembiraan. Banyak nilai kehidupan yang juga bisa dipetik, salah satunya adalah mengajarkan tentang sebuah perjuangan dan ketabahan yang harus dilewati tanpa adanya rasa untuk  menyerah. 

            The Last Princess bisa dibilang sebagai film yang sukses dan sangat layak untuk ditonton. Hal ini dibuktikan pada Penghargaan Grand Bell Son Ye jin berhasil mendapatkan penghargaan sebagai aktris terbaik 2016 dan masih banyak banyak penghargaan yang dibawa pulang film ini. Namun di film ini banyak ditampilkan adegan kekerasan sehingga tidak diperuntukkan untuk anak-anak. 

Penulis resensi: Herlinda Prapwindya

1 Komentar

© Copyright 2022 - LPM basic FMIPA UB