Breaking News

EMMA: Problematika Perempuan Masa Kini



Judul: Emma

Tahun: 1815

Penulis: Jane Austen

Genre: Roman, Komedi, Bildungsroman, Fiksi, Drama

Tema: Masa muda, Moralitas, Kritik

Halaman: 628 Halaman

        Emma merupakan novel klasik karangan Jane Austen yang mengisahkan hiruk-pikuk kehidupan wanita terhormat pada Era Gregorian di Inggris. Emma menitikberatkan tema keangkuhan masa muda, naifnya akan cinta, dan kritik terhadap pandangan masyarakat tentang kehidupan wanita muda terhormat. Novel ini dibagi dalam tiga bagian.

          Emma Woodhouse (20 tahun) merupakan seorang gadis muda, cantik, pintar, dan kaya di sebuah daerah di Inggris. Ia tinggal bersama ayahnyaSurreyseorang duda pengidap hipokondria yang sangat mengkhawatirkan kesehatan dan keselamatan orang di sekitarnya, di pemukiman elit Highbury, Hartfield. Teman Emma, George Knightley, tetangganya dari pemukiman elit yang berdekatan, Donwell, dan saudara lelakinya John, menjadi suami dari kakak perempuan Emma, Isabella. Dibalik semua kelebihannya, Emma juga merupakan gadis yang menjunjung tinggi kelas sosialnya, keras kepala, dan naif.

Di awal novel, Emma dikisahkan baru saja menghadiri pernikahan dari pengasuhnya, Miss Taylor dengan Mr. Weston. Pernikahan tersebut terjadi karena Emma memperkenalkan Miss Taylor dengan calon suaminya. Merasa sukses, Emma kemudian merasa bahwa ia ahli dalam perjodohan dan memutuskan untuk mencoba menyandingkan temannya, Harriet Smith, dengan Mr. Elton, pendeta setempat. Dengan tujuan itu ia mengajak Harriet ke berbagai acara bahkan membujuk Harriet untuk menolak lamaran dari Robert Martin, petani terhormat, berpendidikan, dan pandai berbicara. Emma memutuskan Robert tidak pantas menikahi Harriet. Harriet yang terpengaruh pun menolak lamaran tersebut, meskipun bertentangan dengan keinginannya sendiri.

Masalah mulai muncul ketika Mr. Elton mengira bahwa Emma yang jatuh cinta padanya dan memutuskan untuk melamar Emma. Terkejut dan tersinggung, Emma kemudian menjelaskan bahwa ia mengira Mr. Elton menyukai Harriet. Setelah ditolak Emma, Mr. Elton kemudian pergi sementara waktu ke Bath. Emma, yang merasa bersalah karena menyebabkan Harriet patah hati kemudian menghentikan sementara hobi menjodohkannya.

Keangkuhan masa muda dan satire merupakan dua tema yang paling sering muncul pada novel ini.Wujud nyata dari kedua tema tersebut adalah adanya karakter Emma. Hal ini dibuktikan mulai dari perangai Emma yang pintar namun naif, perilaku Emma yang mau berteman dengan Harriet namun menolak Robert dikarenakan perbedaan status sosial, hingga hobi dari Emma sendiri yaitu menjodohkan dengan menggebu namun ia sendiri pesimis terhadap cinta dan pernikahan.

Novel ini masih sesuai dengan problematika sosial masa kini terlepas dari dua abad usia novel ini. Perempuan muda banyak menghadapi tuntutan sosial dari masyarakat mulai dari cara berbicara, berpikir, berbusana hingga bersikap. Status sosial juga masih sering menjadi kendala dalam melakukan hubungan yang serius. Kritikan tersebut dikemas secara apik dalam novel ini.

0 Komentar

© Copyright 2022 - kabarbasic