Breaking News

Rektor Menyapa: Mulai Dari Isu Penolakan PTN-BH Dan Evaluasi Kondisi UB Kediri

Suasana Acara "Rektor Menyapa" di UB TV lantai 2, Gedung Rektorat UB. (wam)
LPM basic FMIPA UB – Kementerian Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa dan Kementerian Kebijakan Kampus Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB) kembali mengadakan Rektor Menyapa dengan tema “Merajut Harapan untuk Satu Brawijaya” pada Kamis (14/09) di UB TV lantai 2, Gedung Rektorat UB. Rektor beserta jajarannya, memberi kesempatan mahasiswa untuk bertanya mengenai beberapa isu yang sedang berkembang, diantaranya terdapat isu penolakan Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH) dan evaluasi kondisi UB Kediri. Mohammad Bisri memberi tanggapan terkait isu penolakan perubahan status UB menjadi PTN-BH.

“Tunggu dulu, saya malah masih pingin apakah dapat mandat dari menteri atau tidak. Karena PTN-BH masa transisinya 2 tahun. Jadi itu tentang sikap saya, hari ini saya tidak bisa mengatakan menolak atau tidak, terkait PTN-BH,” tanggap Mohammad Bisri selaku Rektor UB.

Isu kedua yang dibahas terkait dengan pertanyaan sekaligus keluhan Hasbi Assidiq, mahasiswa Fakultas Hukum UB terkait kondisi UB Kediri.

“Kemarin pada saat saya mengunjungi UB Kediri ternyata masih ada kelas yang belum ada dosennya. Jadi ketika saya masuk, ternyata di dalam bukan suasana belajar dan mengajar, yang saya lihat melainkan para mahasiswa sedang menonton streaming bola pada saat itu,“ keluh Hasbi.

Nuhfil Hanani AR selaku Dekan Fakultas Pertanian memaparkan bahwa sudah disediakan oleh Pemerintah Daerah sarana dan prasarananya. “Jadi untuk kampus UB Kediri saat ini atas permintaan Kementerian kepada Pemerintah Daerah Kediri untuk menyiapkan sarana dan prasarananya. Dan sekarang semua itu sudah dipersiapkan mulai dari lahan hingga gedung. Sehingga dengan demikian sudah terpenuhi,” ujar Dekan Fakultas Pertanian tersebut.

Berdasarkan pertanyaan mengenai tidak adanya tenaga pengajar (dosen maupun asisten-red) di UB Kediri, Dekan Fakultas Pertanian menambahkan bahwa ia siap menyiapkan tenaga pengajar apabila pihak Pemerintah Daerah Kediri mau memfasilitasi tenaga pengajar tersebut.

“Pihak pengelola sana (UB Kediri-red) pernah menghadap kepada saya dan meminta agar diberikan tenaga dosen maupun asisten untuk mengajar disana. Dan saya menyanggupi asal Pemerintah Daerah sana (Kediri-red) sanggup membiayai,” pungkasnya.

Diskusi itu ditutup dengan pernyataan dari Dekan Fakultas Pertanian bahwa ada rencana tahun 2025 UB Kediri akan berubah menjadi sebuah kampus mandiri yang memisahkan diri dari Universitas Brawijaya. (wam/ez)

Baca juga tulisan lainnya mengenai PTN-BH

0 Komentar

© Copyright 2022 - LPM basic FMIPA UB