![]() |
Berprestasi – Mawapres UB 2017, perwakilan dari masing-masing Fakultas. (mrd) |
Malang, basic – Puncak Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Universitas Brawijaya (UB) 2017 telah digelar pada hari Jum’at malam (31/3) bertempat di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya. Pada Mawapres 2017 terdapat dua kategori diantaranya, Mawapres Utama dan Mawapres Favorit. Mawapres utama sudah memasuki tahap tiga besar, sedangkan untuk Mawapres terfavorit dilakukan dengan sistem vote yang telah berjalan tiga hari sebelum acara ini digelar.
“Kualitas peserta Mawapres dari tahun ke tahun sepertinya emang selalu persaingannya cukup ketat, dimulai dari saya waktu maba (mahasiswa baru–red) yang jadi Mawapres Utama itu dari FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis–red), kemudian tahun 2016 dari Fakultas Teknik. Jadi, pemerataan Mawapres dari tahun ke tahun itu selalu bersaing.” tutur Fadil Ikhsan selaku Koordinator Acara Malam Final Pemilihan Mawapres 2017.
Proses seleksi Mawapres Utama UB 2017 sudah berlangsung selama hampir dua bulan. Akhirnya, sampailah pada penentuan Mawapres Utama dari tiga kandidat diantaranya, Surya Diky Andrianto dari Fakultas Teknik (FT), Wahyuningyan Arini dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Radhy Muhammad Ampera dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM). Presentasi karya tulis ilmiah dengan Bahasa Inggris menjadi babak terakhir untuk penyeleksian Mawapres Utama UB 2017. Tibalah saatnya, Ketua Dewan Juri mengumumkan Mawapres Utama UB 2017 Wahyuningyan Arini dari FMIPA, peringkat kedua Surya Diky Andrianto dari FT, dan peringkat ketiga Radhy Muhammad Ampera dari FILKOM serta Mawapres terfavorit dengan voting terbanyak Allan Dwi Pranata dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
“Kualitas peserta Mawapres dari tahun ke tahun sepertinya emang selalu persaingannya cukup ketat, dimulai dari saya waktu maba (mahasiswa baru–red) yang jadi Mawapres Utama itu dari FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis–red), kemudian tahun 2016 dari Fakultas Teknik. Jadi, pemerataan Mawapres dari tahun ke tahun itu selalu bersaing.” tutur Fadil Ikhsan selaku Koordinator Acara Malam Final Pemilihan Mawapres 2017.
Proses seleksi Mawapres Utama UB 2017 sudah berlangsung selama hampir dua bulan. Akhirnya, sampailah pada penentuan Mawapres Utama dari tiga kandidat diantaranya, Surya Diky Andrianto dari Fakultas Teknik (FT), Wahyuningyan Arini dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dan Radhy Muhammad Ampera dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM). Presentasi karya tulis ilmiah dengan Bahasa Inggris menjadi babak terakhir untuk penyeleksian Mawapres Utama UB 2017. Tibalah saatnya, Ketua Dewan Juri mengumumkan Mawapres Utama UB 2017 Wahyuningyan Arini dari FMIPA, peringkat kedua Surya Diky Andrianto dari FT, dan peringkat ketiga Radhy Muhammad Ampera dari FILKOM serta Mawapres terfavorit dengan voting terbanyak Allan Dwi Pranata dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
![]() |
Peringkat – Mawapres UB 2017 (mrd) |
Fadil menambahkan, “Setelah penyeleksian Mawapres dari tingkat Universitas itu bakal dikirim ke tingkat Nasional sekitar bulan Juli mendatang.”
“Penilaian ini hanya tidak berdasarkan karya tulis ilmiah dan presentasinya saja, tetapi penilaian yang paling besar kontribusinya adalah kegiatan ekstrakurikuler yang pernah diikuti dan terutama menjadi juara pertama didalam kesempatan setiap kegiatan yang termasuk dalam kategori ekstrakurikuler. Oleh karena itu, saya ingin menghimbau, dari mahasiswa baru mulai dilakukan pemindaian bakat sehingga para Wakil Dekan III sejak awal sudah akan bisa mencatat dan mengidentifikasi mahasiswa baru yang punya potensi untuk dibina mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.” ungkap Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto,M.Rur.Sc.
Hendrawan juga menyampaikan keprihatinan pada malam final pemilihan Mahasiswa Berprestasi, “Kita memang cukup prihatin sampai hari ini, walaupun tadi kita begitu bangga lima kali menjuarai PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional–red), tapi belum sekalipun mahasiswa dari Universitas Brawijaya ini menjadi tiga besar Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional. Ini harus menjadi tantangan, baik oleh para Wakil Dekan III dengan koordinasinya Wakil Rektor III, tetapi juga oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa–red) wujudkan impian itu bahwasanya Universitas Brawijaya bukan hanya berjaya di PIMNAS tapi suatu saat akan menjadi juara Mawapres tingkat Nasional.”
“Terlepas dari itu semua, Mawapres ini bukan hanya sekedar gelar namun sebuah amanah baru untuk tetap menginspirasi dan berkontribusi untuk masyarakat. Jadi, sebagai Mawapres kita selalu menjadi panutan bagi mahasiswa lainnya, memberikan motivasi, menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dengan apapun kemampuan kita.” tutur Mawapres Utama UB 2016, Rhezaldian Eka Darmawan. (mrd)
Hendrawan juga menyampaikan keprihatinan pada malam final pemilihan Mahasiswa Berprestasi, “Kita memang cukup prihatin sampai hari ini, walaupun tadi kita begitu bangga lima kali menjuarai PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional–red), tapi belum sekalipun mahasiswa dari Universitas Brawijaya ini menjadi tiga besar Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional. Ini harus menjadi tantangan, baik oleh para Wakil Dekan III dengan koordinasinya Wakil Rektor III, tetapi juga oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa–red) wujudkan impian itu bahwasanya Universitas Brawijaya bukan hanya berjaya di PIMNAS tapi suatu saat akan menjadi juara Mawapres tingkat Nasional.”
“Terlepas dari itu semua, Mawapres ini bukan hanya sekedar gelar namun sebuah amanah baru untuk tetap menginspirasi dan berkontribusi untuk masyarakat. Jadi, sebagai Mawapres kita selalu menjadi panutan bagi mahasiswa lainnya, memberikan motivasi, menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dengan apapun kemampuan kita.” tutur Mawapres Utama UB 2016, Rhezaldian Eka Darmawan. (mrd)
0 Komentar