Selasa, 1 November 2016 yang seyogyanya merupakan pertengahan pekan UTS, Eksekutif
Mahasiswa (EM) memulai rangkaian acara kampung budaya. Acara tersebut merupakan program
kerja terbesar Kementerian Kebudayaan EM Universitas Brawijaya (UB). Serangkaian acara kampung budaya ini dimulai dengan penyelenggaraan International Cultural Conference
dengan tema “Enchanting Culture: Spreading Your Cultural Wings”. Konferensi bertaraf
internasional ini mengundang empat pembicara dari berbagai belahan dunia
termasuk Indonesia. Para pembicara tersebut antara lain Didi Nini Thowok (seorang
seniman kawakan asal Indonesia), Cyril Bernard Durafour (Perancis) yang
merupakan dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr.
Hipolitus Kristoforus Kewuel, M. Hum. yang merupakan dosen Antropologi FIB,
serta mahasiswa Fakultas Kedokteran asal Malaysia yang bernama Siti Zakithsyafiqah Binti Ramlee.
Tujuan diadakannya International Cultural Conference ini yaitu sebagai ajang pengenalan budaya kepada mahasiswa asing yang berada di UB, mahasiwa yang berasal dari luar daerah Malang, serta mahasiwa asli Malang. Selain itu, konferensi budaya ini bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa asing untuk berbagi dengan mahasiswa Indonesia. Konferensi yang menggunakan dua bahasa ini, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris, dihadiri oleh perwakilan 41 forum daerah serta forum mahasiswa asing UB. Diketahui terdapat 25 mahasiswa asing yang tergabung dalam forum mahasiswa asing UB. Adanya konferensi tentu memudahkan EM bersama dengan Kementrian Kebudayaan guna bersama-sama menghimpun forum mahasiswa asing dengan forum daerah agar dapat melakukan sharing masalah budaya.
Semarak: International Cultural Conference Sambut Kampung Budaya |
Tujuan diadakannya International Cultural Conference ini yaitu sebagai ajang pengenalan budaya kepada mahasiswa asing yang berada di UB, mahasiwa yang berasal dari luar daerah Malang, serta mahasiwa asli Malang. Selain itu, konferensi budaya ini bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa asing untuk berbagi dengan mahasiswa Indonesia. Konferensi yang menggunakan dua bahasa ini, yaitu bahasa Indonesia dan Inggris, dihadiri oleh perwakilan 41 forum daerah serta forum mahasiswa asing UB. Diketahui terdapat 25 mahasiswa asing yang tergabung dalam forum mahasiswa asing UB. Adanya konferensi tentu memudahkan EM bersama dengan Kementrian Kebudayaan guna bersama-sama menghimpun forum mahasiswa asing dengan forum daerah agar dapat melakukan sharing masalah budaya.
Berdasarkan
pemaparan para pemateri, kebudayaan adalah sebuah identitas diri. Identitas
diri ini merupakan bagian dari rencana hidup yang meliputi identitas kelompok
dan identitas bangsa. Jika berbicara tentang Indonesia, tentunya kebudayaan
yang pada dasarnya merupakan identitas diri tersebut perlu dikaitkan dengan
identitas negara kawasan, yaitu ASEAN (Association of South East Asia Nation) Community.
Proses
pembentukan identitas dimulai dari diri sendiri. Manusia akan mampu membentuk kebudayaan dari pembentukan
identitas dan begitupun sebaliknya. Proses ini dapat terjadi karena manusia
merupakan makhluk yang istimewa yang memiliki kebebasan, pengetahuan, mampu
berafeksi atau memiliki rasa, berjiwa, serta memiliki sejarah. Kebudayaan
diciptakan manusia melalui cipta, rasa, dan karsa untuk membentuk identitasnya.
Kebudayaan yang didapat dari proses belajar tersebut mencakup proses untuk
meningkatkan kualitas kecerdasan manusia, terutama kecerdasan intelektual,
emosi, spiritual, dan sosial.
“Kebudayaan merupakan proses belajar terus menerus untuk menginstitusi dalam diri manusia”, ujar Hipolitus selaku pemateri konferensi.
“Kebudayaan merupakan proses belajar terus menerus untuk menginstitusi dalam diri manusia”, ujar Hipolitus selaku pemateri konferensi.
Oleh
karena itulah, kampung budaya digelar sebagai salah satu langkah konkret yang
dilakukan di Universitas Brawijaya guna membangun identitas diri. Dalam acara
ini nantinya akan ada festival kebudayaan yang memperkenalkan 41 forum daerah dengan
serangkaian kegiatan seperti Corak Budaya, International Cultural Conference,
Brawijaya Culture Trip (Pawai Budaya), Brawijaya Culture Week, dan yang
terakhir adalah Wonderful World of Brawijaya sebagai acara puncaknya.(stm/gpw/mrd*)
*penulis adalah calon anggota
*penulis adalah calon anggota
0 Komentar