Menulis berita tidak sesulit menulis
tulisan jenis yang lain. Hal ini dikarenakan dalam penulisan berita terdapat
aturan-aturan yang sangat jelas. Selain itu, konten yang disampaikan didapat
dari fakta pada sebuah kejadian atau hasil wawancara. Untuk menulis berita,
penulis tidak menuangkan buah pikir maupun gagasan pribadinya. Penulis juga
tidak membuat kesimpulan apapun, apalagi kesimpulan yang berbasis opini. Dari semua
alasan tersebut, seharusnya menulis berita tidak perlu menghabiskan waktu lama
karena penulis hanya perlu mengolah catatan-catatan fakta dan notulensi
wawancara dalam bentuk paragraf.
Lalu bagaimana cara mengawali sebuah
penulisan? Masalah ini kerap timbul pada jurnalis-jurnalis pemula. Sebenarnya,
membuat kalimat awal untuk berita tidak perlu menjadi hal rumit, bahkan memakan
waktu paling lama. Cukup dengan mengetahui data 5W 1H (Who, What, When, Where, Why, How), siapapun bisa menuliskan
paragraf pertama dengan mudah. Teori mengenai 5W 1H telah banyak dipaparkan
dalam artikel-artikel lain. Di sini, penyusun hanya menitikberatkan pada tata
cara teknis yang bisa langsung dipraktikkan.
Seperti yang telah banyak kita kenal,
konsep penulisan berita ialah berbentuk piramida terbalik. Maksudnya,
informasi-informasi penting dituliskan secara padat di bagian awal tulisan, biasanya dicakup dalam satu paragraf. Yang termasuk
dalam informasi penting tersebut antara lain 5W. Selanjutnya,
paragraf-peragraf berikutnya bisa diisi dengan penjelasan mengenai poin How. Selain itu, paragraf pendukung
bisa berisi informasi-informasi yang menguatkan isi berita tersebut. Informasi penguat
ini bisa berupa kutipan narasumber, rincian data, atau keterangan yang lain.
Untuk mengevaluasi apakah berita
yang kita tulis sudah baik atau belum, kita bisa mengecek kelengkapan 5W pada
paragraf pertama dan penjelasan yang mencakup 1 H pada keterangan selanjutnya. Untuk
menyusun informasi 5W ini pun, penulis tidak perlu berpikir tujuh keliling. Secara
mendasar, kita bisa menggunakan susunan SIAPA
sedang melakukan APA, KAPAN, DI MANA, dan MENGAPA ia melakukan hal tersebut. Setelah
itu, kita bisa melanjutkan dengan menceritakan secara kronologis tentang BAGAIMANA kejadian tersebut berlangsung. Kemudian, diakhiri dengan apa dampak yang ditimbulkan dari predikan (kejadian atau perlakuan) tersebut.
Jika masih merasa sulit, hal yang
perlu kita lakukan adalah BANYAK
BERLATIH. Jam terbang yang cukup akan sangat membantu kelancaran kita dalam
menulis berita. Karena itu, BERLATIHLAH tanpa
menunggu agenda liputan yang dijadwalkan. Berlatihlah dengan menuliskan
laporan-laporan tentang kejadian yang kita temui sehari-hari. (al)
Referensi: Catatan pribadi dan berbagai sumber lain
Baca juga: “Apa itu Berita dan Bagaimana
Kriterianya”, “Memilih Kalimat yang Tepat untuk Berita”, “Artikel, Opini, dan
Berita”, serta “Contoh Berita dan Evaluasinya” (coming soon)
0 Komentar