Breaking News

Keajaiban Penguin, Gemparkan Phy-Ro-C FISIKA

Pada Sabtu, 12/5/12, Gedung Pusat Robotik Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dipenuhi mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi dari Provinsi Jawa Timur. Mereka meramaikan even robotik regional 4 yang kali ini diadakan di Politeknik Negeri Surabaya ITS (PENS ITS).  Kontes yang selanjutnya akan diadakan yaitu “Kontes Jembatan Indonesia”, “Kontes Bangunan Gedung Indonesia”, dan “Kontes Mobil Hemat Energi”.
Kontes robot ini menggunakan sistem kerja robot yang biasa digunakan dalam industri. Ada dua macam kontes dalam even ini, yaitu “Kontes Robot Indonesia (KRI)” dan “Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI)”. Kontes Robot Indonesia merupakan robot kolektor, sedangkan Kontes Robot Cerdas Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu KRCI Soccer serta KRCI Berkaki dan Beroda.
Kampus yang ikut berpartisipasi dalam kontes robot ini antara lain Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS ITS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri Jember (UNEJ), Poltek Banyuwangi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), ITN Malang, dan pastinya kampus tercinta kita Universitas Brawijaya (UB) turut andil dalam meramaikan acara ini.
Pada even ini, Tim Robotik Fisika FMIPA UB yang dikenal dengan “Phy-Ro-C” mengikuti KRCI Soccer, yang menamai robotnya dengan sebutan “Penguin Soccer”. Ada dua robot dari Fisika UB, yaitu robot soccer sebagai penjaga gawang dan robot penendang bola (galaubot dan lalubot). Kedua robot tersebut dibuat oleh mahasiswa Fisika selama 3 bulan menjelang hari-H.
Pada saat menjelang hari-H, tiba-tiba robot mengalami cidera tangan, dan lebih parah lagi saat dibawa perjalanan yang cukup jauh (Malang-Surabaya). Alhasil, saat pertandingan mulai, robot penguin Phy-Ro-C tidak selincah sebelumnya saat bermain bola. Saat pertandingan berlangsung, robot penguin sempat terjatuh hingga tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan untuk dapat berdiri tegak ataupun bisa bangkit saat terjatuh. Menurut salah satu tim Phy-Ro-C, robot yang dibuat memiliki kaki yang terlalu kecil jika dibandingkan dengan tubuhnya berat. Jadi, istilahnya kaki robot tersebut kurang kuat untuk menopang tubuhnya sendiri, sehingga sulit menjaga keseimbangan.
Meski keadaan penguin sudah sangat mengenaskan, tim inti Phy-Ro-C, dosen Fisika (Pak Naba), beserta rombongan anggota baru tim Phy-Ro-C optimis jika Tim Phy-Ro-C akan menang. Ternyata takdir memang berpihak pada tim Fisika FMIPA UB, di tengah-tengah keadaan penguin yang semakin kritis, tak disangka-sangka penguin masuk semifinal.
Hal tersebut membuat seluruh tim Phy-Ro-C menjadi semangat dan antusias untuk masuk area pertandingan. Mereka ingin menyaksikan secara langsung bagaimana penguin berjuang. Sekali lagi, keajaiban terjadi, sehingga nyaris di akhir-akhir acara  seluruh Tim Phy-Ro-C dapat masuk area karena sebelumnya hanya tim inti dan supporter yang memiliki karcis yang dapat masuk ke area pertandingan.
Semifinal berlangsung antara Tim Robot Fisika UB dengan UNESA, dan ITS dengan PENS ITS. Saat semifinal, penguin terjatuh lagi dan kakinya retak, hingga akhirnya dalam hasil akhir juara 1 diraih oleh PENS ITS, juara 2 UNESA, juara 3 ITS, dan harapan 1 adalah Fisika UB. Meski hanya meraih juara harapan 1, sudah merupakan suatu hasil yang membanggakan karena jika dibandingkan dari ketiga juara tersebut (yang seluruhnya dari Surabaya), Robot Penguin adalah robot yang paling kuat melihat keadaannya yang sangat kritis. Namun ia mampu mempertahankan dirinya hingga masuk semifinal.

Hal ini merupakan permulaan, permulaan yang nantinya akan menjadi pembelajaran bagi tim Robotik Fisika sehingga diharapkan nantinya akan tercipta robot-robot yang lebih unggul. Sukses untuk tim robotik Fisika, sambut kontes lain di even-even selanjutnya dengan senyum ceria. ^_^ (ISH)

0 Komentar

© Copyright 2022 - LPM basic FMIPA UB